Recent

Syeikh Abul Hasan Asy Syadzili : Tentang "Siksaan"

Siksaan itu terdiri dari empat macam : 1. Siksaan melalui adzab. 2. Siksaan melalui hijab. 3. Siksaan melalui pengekangan , dan 4. Siksaan ...

Gus Dur : Tentang tasawuf dan Wihdatul Wujud (Manunggaling kawula lan Gusti)

Di dalam sebuah buku, Alwi Shihab pernah memaparkan bahwa penyebaran Islam di Negeri ini dilakukan antara lain oleh kaum Ulama pesantren.

Dari Mujahadah ke Muraqabah, sampailah pada Musyahadah

Mujahadah : Berjihad menumpas hawa nafsu yang menghalangi jiwa untuk dekat kepada Allah Ta’ala. Muraqabah : Memperhatikan gerak-gerik hati,...

Kita sering merasa yakin, tahukah apa itu "Yakin"?

Dan diantara tanda-tanda Ulama’ Akhirat itu ialah sangat bersungguh-sungguh menguatkan keyakinan. Karena keyakinan itu adalah modal Agama....

Menjadi Manusia Yang Manusiawi

Maksud dari kalimat "Manusia yang manusiawi" adalah menjadi manusia yang baik dan benar, serta manusia yang benar dan baik.

Saturday, October 9, 2010

Ringan bisa jadi berat, berat bisa jadi ringan


Wahai saudaraku, hati manusia cenderung memiliki sifat baik kepada orang yang berbuat baik padanya dan memiliki sifat benci pada orang yang berbuat buruk padanya. andai kita bisa berbuat baik pada siapa saja, entah itu pada orang yang baik dan terlebih lagi pada orang yang berbuat jahat pada kita, Insya Allah, kita akan menjadi manusia yang terkuat. Bismillahi Ar Rahman Ar Rahiim, semoga catatan pendek ini bisa membantu kita semua untuk lebih dekat lagi kepada Allah SWT, amin.

Diantara amal-amal yang masih sering terasa berat kita lakukan itu adalah:

1. Memberi maaf ketika sedang marah.
Perlu kita ketahui bahwa menahan amarah saja kita terkadang sudah kesulitan, apalagi memberikan maaf ketika kita sudah dalam keadaan marah. Satu hal yang seharusnya kita tanamkan dalam hati kita tentang amarah adalah bahwa Allah SWT Maha Mengampuni pada setiap hamba-Nya, lantas bagaimana bisa kita tidak memberikan maaf pada orang lain? Siapa lah kita.

2. Bermurah hati (mau membantu dan menolong orang lain) ketika dalam keadaan melarat (hidup dalam keadaan yang susah).
Semua yang ada pada diri kita, entah itu material maupun spiritual, semuanya Allah SWT lah yang memberikan (lebih tepatnya dititipkan pada kita). Andai kita berkata “harta ini milikku, dan juga atas usahaku sendiri”, sungguh itu adalah kata-kata yang sama sekali tak pantas kita katakan. Sekuat apapun kita berusaha mendapatkan sesuatu yang kita inginkan namun jika Allah SWT tak berkenan memberikan, apa yang kita inginkan itupun juga tak akan pernah tercapai.
Cobalah rasakan indanya saling berbagi. Allah SWT lah yang Maha Kaya, DIA akan menggantinya. Bahkan bisa jadi lebih banyak dari pada harta yang kita sedekahkan pada orang lain.

3. Mencegah diri dari dari perbuatan yang diharamkan (dosa) ketika sendirian.
Kebanyakan dari kita cenderung memiliki sifat malu pada orang lain tapi mengesampingkan sifat malunya pada Allah SWT yang Maha Melihat. padahal Dia Maha Mengetahui akan diri kita. bila kita tak bisa melihat Allah SWT, maka sesungguhnya Allah SWT tahu akan isi hati dan apa yang kita lakukan.

4. Berkata jujur pada orang yang ditakutinya atau orang yang mengharapkannya.
Ketika kita berbuat salah (berbuat dosa), masih banyak diantara kita (termasuk penulis sendiri) yang masih takut mengatakan kesalahan yang telah kita lakukan. mungkin diantara kita sering juga mendengar istilah berbohong demi kebaikan itu tidak apa-apa. namun jika kita menyalah gunakan istilah itu maka sudah tidak lagi menjadi suatu kebaikan, tapi perbuatan dosa.

5. Menjaga mulut (diam)
ketahuilah bahwa menjaga mulut itu lebih berat dari menjaga rahasia. kenapa bisa begitu.? cobalah...